Cerita Dewasa 17 Tahun

Posted by blas 0 komentar
Apa kira-kira yang ada dalam benak kita ketika mendengar atau membaca kata-kata cerita dewasa 17 tahun? Sebagian besar mungkin akan langsung menuju pada suatu kisah yang berbicara mengenai pengalaman kegiatan seksual. Pikiran tersebut tidaklah salah dan tidak sepenuhnya benar.

Cerita Dewasa 17 Tahun

Pikiran yang mengatakan cerita dewasa 17 tahun ialah hal-hal yang bersinggungan kegiatan seksual karena pandangan kebanyakan masyarakat mengidentikkan 17 tahun dengan kematangan seksual. Usia 17 tahun telah mengalami proses pertumbuhan perubahan seksual. Usia puber dianggap telah mencapai titik perubahan yang matang. Usia ini berada dalam fase kematangan perubahan yang akan berlanjut pada fase dewasa.

Pada masyarakat Indonesia, usia 17 tahun bukanlah suatu memontum dalam fase manusia untuk bisa mulai menemukan dan memiliki pemahaman diri. Pada usia 17 tahun, seorang anak masih diperlakukan sebagai seorang anak kecil yang masih rapuh. Seorang anak yang tidak bisa lepas dari orangtuanya. Seorang anak yang masih banyak bergantung dengan orangtua, terlebih dalam hal materi. Pada usia 17 tahun pun seorang anak (belum bisa) bahkan belum boleh menentukan keinginannya dengan cara yang demokratis.

Posisi orangtua sebagai “pengatur” acapkali menjadikan hirarki anak-orangtua seolah-olah sebagai hirarki antara rakyat dan rajanya. Seorang anak mestilah menurut dan mengikuti segala keinginan orangtua. Nah, cerita semacam itu sebenarnya bisa juga menjadi salah satu dari sekian tema cerita dewasa 17 tahun.

Cerita dewasa 17 tahun janganlah diidentikkan dengan hanya hal-hal yang berbicara dengan kegiatan seksual saja. Cerita dewasa 17 tahun pun berbicara mengenai proses kedewasaan seseorang pada usia 17 tahun. Proses atau hal kedewasaan tersebut tidaklah melulu soal kegiatan seksual.

Di Indonesia, cerita dewasa 17 tahun identik dengan pengalaman kegiatan seksual yang dialami oleh seseorang. Entah laki-laki entah perempuan. Pokoknya, cerita dewasa 17 tahun selalu identik dengan masalah berahi. Jika membaca cerita dewasa 17 tahun, acapkali seseorang menggambarkan dalam otaknya mengenai cerita yang dibacanya. Tak menutup kemungkinan malah berfantasi atau bahkan berahi ketika membaca cerita dewasa 17 tahun tersebut.

Alih-alih berbagi pengalaman untuk antisipasi, yang ada malah memberikan rangsangan dan dorongan untuk merealisasikan cerita yang dibacanya. Jika di Barat, mungkin cerita dewasa 17 tahun tidak melulu identik dengan masalah kegiatan seksual. Di Barat, seseorang yang berusia 17 tahun rata-rata telah berpisah dengan orangtuanya. Mereka memulai kehidupan dewasa pada usia 17 tahun. Mereka mencoba hidup mandiri dengan bekerja paruh waktu untuk menghidupi dirinya dan membiayai sekolahnya.

Mereka tidak hanya belajar, namun telah mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri terhadap apa-apa yang dilakukannya. Itulah sebabnya seseorang yang masih tergolong pada usia remaja di Barat, lebih mandiri dan berpikir dewasa dibandingkan dengan golongan remaja di Indonesia.

Cerita 17 tahun yang akan kita baca atau dengar di Barat tentu lebih beragam dibandingkan cerita dewasa 17 tahun di Indonesia yang didominasi cerita kegiatan seksual. Cerita yang akan kita baca bisa lebih menginspirasi dan memberikan semangat bahkan solusi bagi kita dalam hidup. Misalnya, cerita tentang perjuangan mereka yang mesti harus menjalani hidup terpisah, bahkan di saat kondisi kejiwaan mereka bisa saja belum cukup siap. Belum cukup tangguh menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi.

Dalam lingkungan sekolah saja, mereka harus mampu menghadapi dan melewati proses di-bully atau ditekan, dicemooh, diintimidasi oleh teman atau kakak kelas mereka di sekolah. Mereka seolah-olah “dituntut” untuk menghadapi permasalahan tersebut sendiri dan dapat menyelesaikannya sendiri pula tanpa keterlibatan orangtua. Hal-hal semacam itu mungkin saja memberikan berbagai dampak, baik positif maupun negatif bagi kejiwaan mereka.

Efek Cerita Dewasa 17 Tahun

Namun, proses tersebut menjadikan mereka bisa lebih dewasa dalam menghadapi berbagai situasi dan membuat mereka menjadi lebih siap akan risiko atas berbagai pilihan dan keputusan yang mereka ambil. Efek positifnya, mereka bisa jadi lebih mudah memahami karakter orang, bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan, lebih mudah menyelesaikan masalah, bahkan bisa menjadi motivasi untuk menunjukkan bahwa mereka bisa berprestasi dan tidak pantas untuk diintimidasi.

Sementara itu, efek negatifnya, yaitu mereka menjadi pribadi yang introvert dan lebih suka menyendiri, menjadi susah bergaul dan bersikap apatis terhadap lingkungan, mengalami gangguan kejiwaan, bahkan dampak ekstremnya mereka bisa mendendam dan menjadikan pelaku intimidasi sebagai kuman yang harus dibasmi, musuh yang mesti dibunuh.

Cerita tersebut merupakan berbagai cerita dewasa 17 tahun yang banyak terjadi di Barat. Kita ketahui pula dari para artis papan atas dunia yang sempat mengalami intimidasi ketika mereka bersekolah dulu. Usia 17 tahun memberikan cerita tersendiri bagi mereka dalam merumuskan tujuan hidupnya kemudian.

Lain lagi jika di Indonesia. Cerita dewasa 17 tahun penuh dengan sensasi-sensasi seksualitas. Penuh gairah dan berahi. Terlebih dengan bacaan-bacaan berbentuk novel atau majalah yang berisi mengenai pengalaman kegiatan seksual yang dialami ketika berusia 17 tahun, atau menjelang usia 17 tahun. Kisah-kisah pelecehan, pemerkosaan, atau hubungan seksual yang dilakukan karena suka sama suka, ada pula yang dilakukan karena kebutuhan akan materi atau sekadar mencari sosok (biasanya ayah) selalu mewarnai cerita 17 tahun.

Banyak kisah yang berbicara mengenai cerita dewasa 17 tahun di berbagai kota di Indonesia. Cerita dewasa 17 tahun yang berhubungan dengan masalah seksualitas ialah cerita yang paling banyak dikisahkan. Mereka yang mengalami pengalaman seksualitas pada usia 17 tahun memang kebanyakan karena faktor keterpaksaan. Meskipun saat ini, sudah banyak pula pengalaman seksualitas yang disebabkan suka sama suka yang dilakukan kaum remaja usia 17 tahun.

Biasanya, mereka yang memiliki pengalaman seksualitas pada usia 17 tahun, dalam hal ini perempuan, mengalami bentuk-bentuk kegiatan seksual yang mengarah pada kriminalitas. Rata-rata melakukan hubungan seksual karena mendapat pelecehan seksual, diperkosa, atau dijual untuk mendapatkan materi yang sebenarnya relatif kecil. Pelecehan seksual yang dialami biasanya disertai tekanan atau berada dalam ancaman.

Pada awalnya, disentuhnya organ vital perempuan. Kemudian, menggesek-gesekkan alat kelamin pria pada alat kelamin perempuan. Jika dilakukan terus menerus, akan terjadi penetrasi antara kelamin pria dan perempuan. Bukan tidak mungkin hubungan seksual yang terjadi akhirnya tak hanya dilakukan sekali. Meski dilakukan berulang kali, namun bukan berarti korban (perempuan) menerima dan menikmatinya.

Perlakuan yang disertai ancaman biasanya menyebabkan korban tidak berani untuk mengadukan apa yang dialaminya secara terus terang. Itu sebabnya banyak dijumpai kasus pelecehan seksual yang berakhir dengan kehamilan. Terlebih lagi dengan kasus pemerkosaan, biasanya disertai tindakan fisik lainnya seperti penyiksaan atau pembiusan. Bahkan, tak sedikit kasus pemerkosaan disertai pembunuhan.

Ada cerita dewasa 17 tahun lainnya, yaitu hubungan seksual yang dilakukan karena motif suka sama suka. Dalam kasus ini, tidak ada pihak yang mesti diprioritaskan untuk disalahkan. Kebanyakan dalam kasus suka sama suka, pihak laki-lakilah yang disalahkan karena merayu pasangan (perempuan) agar mau melakukan hubungan seksual. Padahal, bisa saja justru pihak perempuanlah yang “mengundang” terjadinya hubungan seksual tersebut.

Bermula dari kegiatan pacaran yang terlalu berlebihan dan keliru dalam menyalurkan rasa cintanya, maka hubungan seksual bisa terjadi. Selain itu, pendidikan tentang seks pun acapkali dikesampingkan dan dianggap tabu untuk dibincangkan di dalam keluarga oleh masyarakat kita. Rata-rata, remaja kota telah melakukan hubungan seksual dengan pacarnya. Bermula dari pegangan tangan, kemudian “belajar” cium-mencium, disertai tingkat emosi yang masih labil pada kaum remaja, menyebabkan mereka tidak mampu mengendalikan berahi sehingga terjadilah hubungan seksual dengan alasan pengungkapan cinta terhadap kekasih.

Dalam hubungan pertemanan, seringkali cerita-cerita seputar kegiatan seksual selalu topik menarik. Mereka saling berbagi cerita dewasa 17 tahun yang identik dengan masalah seksualitas. Itu sebabnya, cerita dewasa 17 tahun selalu identik dengan masalah seksualitas. Sesungguhnya banyak kisah yang disampaikan dalam cerita dewasa 17 tahun.

Namun, kecenderungan perilaku yang selalu mengarah pada kegiatan seksual lah yang pada akhirnya “menitikberatkan” cerita dewasa 17 tahun sama dengan cerita seksual. Kisah remaja usia 17 tahun di Barat yang mengisahkan begitu banyak hal yang dialami dalam upaya pencarian jati diri dan pertanyaan-pertanyaan mengenai tujuan hidup, mestilah menjadi inspirasi dalam banyaknya cerita dewasa 17 tahun.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Cerita Dewasa 17 Tahun
Ditulis oleh blas
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://tempat-cari-jodoh.blogspot.com/2012/08/cerita-dewasa-17-tahun.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Redesigned by Info Terbaru Original by Bamz | Copyright of tempat cari jodoh. Untuk SEO lebih lanjut kunjungi Trik SEO terbaru.